PEMERATAAN PENDIDIKAN
( SEBUAH Tela'ah reflektif ANTARA Tuntutan Dan Kenyataan)
Oleh:
Wasehudin
Abstrak si
Pancasila Astra Honda Motor sebagai idiologi bangsa Indensia TELAH diproklamirkan Diposkan para pendiri bangsa, hendaknya TIDAK Lagi ternodai Diposkan kepentingan segelintir orangutan Yang TIDAK bertanggung jawab bahkan Beroperasi TIDAK sengaja Ingin memudarkan luhur Nilai-Nilai Yang terkandung di dalamnya. Pemimpin bangsa pãda sa'at berdirinya gatra Suami TELAH Mampu menumpaskan BERBAGAI Gerakan seperrti Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia Dari maupun Gerakan DI TII Dan Pimpinan Karto Suwiryo Yang berusaha merongrong UNTUK idiologi Pancasila Astra Honda Motor sebagai Dasar Bagi Bangsa Indonesia, namun ironisnya Hanya sebatas penumpasan Beroperasi Fisik Terhadap Gerakan-Gerakan separatis tersebut TIDAK dibarengi DENGAN pengejawantahan luhur Nilai-Nilai Yang terkandung di dalamnya. Seperti halnya hearts mencerdaskan Kehidupan bangsa sebagaimana termaktub Yang hearts UUD 1945, Tap MPR No. II / MPR / 1993, disinyalir bahwasannya pendidikan nasional hendaknya diarahkan UNTUK meningkatkan Kecerdasan Serta harkat martabat bangsa Dan, hearts Rangka mewujudkn Manusia Indonesia Yang Beriman dan bertaqwa Kepada Tuhan Yang maha Esa, Berkualitas Dan mandiri Serta Mampu Membangun Bukan Hanya Dirinya sendri melainkan JUGA Keluarga Dan masyarakatnya, Serta Ikut bertanggung jawab hearts Pembangunan bangsa. Cita-cita luhur para pendiri bangsa Dari Baik Yang termaktub hearts Pancasila maupun UUD 1945 " baru Negara sebatas mimpi ", KARENA hearts realitasnya kawan-kawan kitd nan JAUH di sana seperti halnya Papua, Irian Jaya, Kalimantan maupun daerah-daerah adalah terpencil Lainnya di daerah- Daerah Perbatasan Masih Belum tersentuh, bahkan Bisa Jadi Semerbak harum Dari aroma Pancasila Dan UUD 1945 pun TIDAK PERNAH tercium. Hal inisial Bisa Jadi penyebabnya Adalah Hidung para kawan-kawan terkena polif , ATAU jagan-Jangan para Penguasa Negeri Suami Yang sedang mengidap Sindrom " polifisasi / diare kebijakan ", sehingganya aroma sedap Dari SEBUAH" pemerataan "Pendidikan Masih bersifat utopis.
Penelitian inisial menggunakan pendekatan Filosofis, sosiologis Dan historis, Dimana Penelitian Suami diharapkan DAPAT Menyingkap Tabir Dibalik ketidakmerataan Pendidikan di negeri Suami, Serta HAL-HAL Yang menyebabkan tersumbatnya pemerataan tersebut. Selajutnya pendekatan inisial JUGA diharapkan Mampu menjangkau Totalitas para pemangku kebijakan di negeri ini Label. Selain menggunakan SIBOR menggunakan metoda di differences, UNTUK mencapai hasil temuan Yang Maksimal, Penulis Memandang Perlu " penelitian didasarkan " penelitian dijadikan SEBUAH menggunakan metoda hearts Suami Yang akan dijadikan Astra Honda Motor sebagai pisau pembedah hearts Penelitian Selanjutnya , Dimana SEMUA analisis didasarkan data yang pãda SEBUAH Yang ADA, Bukan berdasarkan pãda ide Yang TELAH ditetapkan sebelumnya.
Kata Kunci: Pendidikan, Pemerataan, Dan Kenyataa
Pendahuluan
Dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Tahun 1945 alinea Keempat disinyalir bahwasannya Pemerintahan Negara Republik Indonesia dibentuk UNTUK:
melindungi segenap Bangsa Indonesia Dan Seluruh tumpah Darah Manusia, memajuakan Kesejahteraan Umum, mencerdaskan Kehidupan bangsa Dan Ikut Serta melaksanakan Ketertiban Dunia Yang Kemerdekaan berdasarkan, abadi Perdamaian Dan keadialan sosial Yang
ditunjukan kepada berdasarkan: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusian Yang adil Dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan Dan Yang dipimpin Diposkan hikmah kebijaksanaan hearts Permusyawaratan / Perwakilan, Serta DENGAN mewjudkan suatu Keadilan sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia.
Ada doa HAL Penting Yang Harus diperhatikan hearts Penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia; Pertama,
Pendidikan Mutu UNTUK bawah penguasaan IPTEK; Dan Kedua, Pendidikan pemerataan UNTUK. [ii]
Pendidikan hearts 'masyarakat modern yang seperti halnya bangsa Indonesia domain TELAH memasuki public Penghasilan kena pajak UUD 1945 diamandemen. Angka doa puluh persen khususnya (20%) Baik APBN maupun APBD Harus dialokasikan Bagi Pengembangan pendidikan nasional. Oleh karenanya Pendidikan Bukan Lagi " Urusan Keluarga "Seperti Yang Terjadi pãda 'masyarakat primitif melainkan Kewajiban Pemerintah hearts Rangka mencerdaskan Anak Bangsa, KARENA Pendidikan hearts bentuknya Yang sederhana sekalipun merupakan Bagian Dari Struktur Kehidupan' masyarakat 'masyarakat Menuju Yang berperadaban. [iii]
JIKA bangsa Indonesia berkeinginan UNTUK DAPAT bersaing DENGAN bangsa-bangsa berbaring, Maka didiklah bangsanya DENGAN Pendidikan yang Baik Dan Benar. Pendidikan Bagi SEBUAH bangsa merupakan media yang trnasformasi Nilai-Nilai Kemanusiaan. Driyakarya Astra Honda Motor sebagai Pakar Pendidikan bangsa Indonesia mengatakan: bahwasannya telkom agung Dari Pendidikan Adalah memanusiakan Manusia, Tanpa Pendidikan baginya Manusia TIDAK akan mencapai Nilai-Nilai Kemanusiaan Yang Sempurna. [iv]
Di Sisi berbaring Pendidikan merupakan Bagian Dari Investasi Sumber Daya Manusia Yang akan memberikan Manfaat materi maupun non-materi. Manfaat non-materi Dari Pendidikan Adalah diperolehnya Kondisi kerja Yang Hobi baik, Hobi Efektif, maupun efesien. Sedangkan Yang dimaksud Bermanfaat Beroperasi materi Adalah Manfaat Ekonomis Yaitu Berupa kecukupan Pendapatan Seseorang Yang TELAH menyelesaikan Pendidikan Tertentu dibandingkan DENGAN Pendapatan Lulusan Pendidikan Yang Hobi Rendah. [v]
Pemberdayaan Manusia melalui Lembaga Pendidikan merupakan Bentuk " Investasi-Cerdas ". Oleh karenanya BERBAGAI Bentuk Perbaikan hearts Upaya meningkatkan Mutu Pendidikan TIDAK Bisa dilaksanakan Beroperasi reaktif, melainkan Beroperasi pro-aktif, intensif , Serta terencana Dan memiliki sekala Prioritas. Hal inisial hasil temuan agar diharapkan Yang TIMAH TPU DENGAN Yang diharapkan. UNTUK memperoleh hasil temuan Yang Maksimal, Sudah Saatnya bangsa Indonesia TIDAK Lagi Memandang Pendidikan Astra Honda Motor sebagai masalah individu, Kelompok Ngayogyakarta serta lembaga Tertentu Baik negeri maupun Swasta, masalah melainkan Dan Milik bangsa. Mencari Google Artikel demikian " sekolah " TIDAK Hanya diartikan Astra Honda Motor sebagai SEBUAH Lembaga Milik intitusi Tertentu Baik Pemerintah maupun Swasta ( Formal institusional / non institusional ), melainkan Milik bangsa Indonesia. JIKA SEBUAH Lembaga Pendidikan Yang ADA Sudah Mulai terkotak-kotak Negara, Bisa Jadi akan menyulut SEBUAH Iklim Yang TIDAK kondusif Bagi Lahirnya 'masyarakat Belajar ( masyarakat belajar ). [vi]
Paradigma Pendidikan SEBUAH bangsa tergantung pãda Pemimpin bangsa ITU Sendiri. Dalam HAL Suami Sanusi Uwes mengatakan bahwasannya Pemimpin SEBUAH bangsa hendaknya mengembangkan Praktek baru Negara Serta mengasah ide-ide Cerdas hearts Upaya mengorganisir BERBAGAI Potensi Yang ADA Tanpa Memandang, suku, ras, maupun agama Tertentu, sehingga to Depan bangsa Indonesia diharapkan Menjadi bangsa Produsen
(Pembuat) Bukan bangsa KONSUMEN (pengguna). Diera globalisasi di mana Perubahan Terjadi amat Cepat terutama hearts Bidang Teknologi Informasi dan Telekomunikasi, Pemimpin Harus Bekerja Beroperasi Konstan UNTUK mengembangkan kapasitas agar Senantiasa Terjadi SEBUAH Perubahan Yang Berkelanjutan DENGAN differences terbingkai hearts " Kebhineka Tunggalika-an ". [vii]
Kemajuan Teknologi DENGAN sendirinya akan membawa Dampak positif Dan negatif, baik hearts tataran teoritis maupun Praktis. Oleh karenanya pemerataan Pendidikan Bagi SEMUA Anak Bangsa Bukan Hanya Sekedar Wacana sebagaimana Yang Sering diperdebatkan Diposkan orang-orangutan pinter Yang pandai berwacana. JIKA bangsa Indonesia baru Negara Sampai pãda taraf berwacana, Maka TIDAK ADA ubahnya DENGAN Seekor burung kakak tua Yang iut-ikutan latah APA kata majikannya. Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia TIDAK Lagi dibatasi Diposkan SEBUAH Keputusan, namun keputusanlah Yang Harus menciptakan Sumber Daya Yang handal. [viii]
Dari Sudut pandang Suami, mampukah bangsa Indonesia Dari Mulai rakyat jelata Sampai ditunjukan kepada Penguasa Istana Bersama-sama mengawal amanat Yang tertera hearts UUD 1945 terutama amanat Yang Berlangganan DENGAN Pendidikan, sebagaimana disebutkan hearts abstraks di differences.
Standarisasi Pendidikan VS ketidakadilan
Berbicara TENTANG stndarisasi Pendidikan berarti membicarakan HAL-HAL Yang bersifat penyesuaian Bentuk Ukuran, KUALITAS, Dan berbaring sebagainya Yang Berlangganan DENGAN HAL Pendidikan ihwal. [ix]
Mutu Dari SEBUAH Lembaga Pendidikan akan melahirkan SEBUAH out-put Yang Mampu melakukan Proses pematangan KUALITAS PESERTA DIDIK Yang dikelola Dan dikembangkan DENGAN Cara membebaskan PESERTA DIDIK adri ketidaktahuan, ketidakmampuan, ketidakberdayaan, Dan ketidakjujuran. Pendidikan Yang BERMUTU serasi lahir Dari SEBUAH rahim Perencanaan Yang matang ( sistem perencanaan yang baik ), with materi Dan Sistem tatakelola yang Baik ( sistem pemerintahan yang baik ), Dan disampaikan Diposkan guru yang Baik ( guru yang baik ) DENGAN Komponen Pendidikan Yang BERMUTU khususnya Pendidik. [x]
Jikalau bangsa inisial menyadari bahwasannya Pendidikan merupakan lokomotifnya Peradaban SEBUAH bangsa, Maka bangsa Indonesia Menjadi bangsa Yang maju, setidaknya sejajar DENGAN bangsa Yang bermata sipit. Kompleks Berbicara masalah standarisasi Pendidikan Adalah suatu HAL Yang Sangat; Mulai dari gedung, Tenaga Pendidik Dan kependidikan, Kurikulum, Serta kejelian Dari sipembuat maupun sipenentu kebijakan ITU Sendiri Yang kesemuanya merupakan Satu Kesatuan Utuh Dan TIDAK DAPAT dipisah ANTARA Satu DENGAN Yang Lainnya.
Salah Satu Composition Komposisi Pendidikan hearts nasional UUSPN bab 11 pasal 4 disebutkan bahwa Adalah mencerdaskan bangsa Serta mengembangkan Manusia Indonesia seutuhnya, Yaitu Manusia Yang Beriman dan bertqwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Dan berbudi pekerti luhur, memiliki Pengetahuan Dan keterampilan, sehat jasmani rohani Dan, Kepribadian Yang mantap Dan mandiri Serta memiliki rasa tanggung jawab Kemasyarakatan Dan kebangsaan Yang Tinggi. [xi]
JIKA dicermati Beroperasi seksama UNTUK menghasilkan Manusia Indonesia Yang Utuh sebagaimana diamanatkan Yang TELAH Diposkan UUSPN tersebut, Maka standar Pendidikan bangsa Indoensia Harus BERMUTU. Salah Satu Indikator Pendidikan BERMUTU Adalah Model SEBUAH Yang dikembangkan melalui transformasi Nilai-Nilai positif hearts Upaya UNTUK SEMUA memperdayakan Potensi PESERTA DIDIK Menuju Tahap kesempurnaan.
Selain daripada ITU standarisasi Pendidikan akan dinilai BERMUTU manakala Proses Pembelajaran diarahkan pãda pembentukan semangat, Motivasi, Kreativitas, keuletan, Dan Kepercayaan Diri Yang dibangun di differences Kesadaran Serta Disiplin Dan tanggung jawab Yang dikemas di differences pilar-pilar budaya Belajar. [xii]
Oleh KARENA ITU Segala Bentuk Yang Berlangganan DENGAN Perubahan, Pembaharuan, penyempurnaan Dan Program Pengembangan PADA SEMUA Jalur, Jenjang Dan JENIS Pendidikan Harus diarahkan pãda Upaya pemberian differences LAYANAN Pendidikan Yang BERMUTU, TPU DENGAN standar Pendidikan Yang TELAH dititipkan. Oleh karenanya hearts meningkatkan standarisasi Pendidikan Pembaharuan Manajemen Bukan Sekedar etika Semata rasional-empirikal, melainkan membawa Perubahan pãda gede Pola Pikir Manusia Menuju PEMIKIRAN 'masyarakat modern, sehingga Realitas dianggap Nyata Adalah Sesuatu Yang bersifat empirik Ngayogyakarta Hanya Bisa dipikirkan Beroperasi rasional. Di-luar SEMUA ITU dipandang Astra Honda Motor sebagai Sesuatu Yang TIDAK Nyata, kendatipun pandangan Suami TELAH dijadikan Landasan keilmuan hearts penyusunan Tugas kependidikan, namun pandangan Suami TELAH meruntuhkan Nilai-Nilai Pendidikan Yang Hakiki, KARENA Sistem Pendidikan Yang Selalu pãda didasarkan paradigma politik TELAH Terbukti menghasilkan SDM Yang Hanya bersifat mekanis Dan Kurang kreatif. [xiii]
Pemerataan Pendidikan; Antara Fakta & Realita
Implementasi kebijakan yang Benar hearts Dunia Pendidikan Sudah pasti akan DAPAT Mewarnai corak maupun paradigma 'masyarakat Indonesi to Depan, KARENA Peran Pendidikan sangatlah setrategis hearts Pembangunan Peradaban' masyarakat Dan bangsa. UNTUK Membangun masrakat Dan bangsa Yang DAPAT bersaing globalisasi era hearts Suami, Maka shalat Satu kunci kata- nya Adalah pemerataan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
JIKA pemerataan Pendidikan merupakan SEBUAH keharusan, Maka telkom pendidikan nasional to Depan Kompleks sangatlah. Pemerataan Pendidikan akan terlaksana manakala:
1.
"Revolusi set utama "
Satu Sisi ADA SEBUAH kebanggan differences regulasi Perubahan kebijakan Dari APBN TENTANG pengalokasian dana Sebesar 20% diperuntukan pãda Satuan Pendidikan Anggaran, namun pãda Sisi yang lain Anggaran tersebut Masih Belum sepenuhnya diperuntukkan UNTUK SEMUA keberlangsungan Lembaga Pendidikan Tanpa Memandang " Negeri "maupun" Swasta ".
Pembangunan Pendidikan Yang sedang berjalan Seharusnya DAPAT menyentuh paradigma Sistem Pendidikan Yang universsal. Oleh KARENA ITU UNTUK Membangun Pendidikan, TIDAK ADA alternatif berbaring Pembaruan melakukan kecuali Orientasi Dan pendekatan hearts Manajemen ITU Sendiri. Semuanya ITU Bisa terlaksana manakala ADA kesanggupan Dari para Penguasa kitd UNTUK merefomasi utama set hearts Memandang Wajah Pendidikan. Selama inisial paradigma Wajah Pendidikan negeri Suami Masih bersifat farsial Dan terkotak-kotak Negara ANTARA Jakarta dan Papua Sungguh Sangat BERBEDA.
Warna Pendidikan Nasional hendaknya berwarna merah putih Dari Sabang maupun Meroke. Hal inisial menuntut adanya keberanian Dari para Penguasa negeri Suami agar Senantiasa memerahputihkan kebijakan-kebijakan Yang bersifat sama Tanpa Memandang ras, suku, maupun agama. Mencari Google Artikel Model demikian pendidkan Yang Harus dibangun Mulai dari Sabang Sampai DENGAN Meroke Model Pendidikan Yang Mampu mengintegrasikan ANTARA dimensi-dimensi konsumtif DENGAN dimensi-dimensi
investatif , Model Yaitu Pembangunan Pendidikan Yang JAUH Menatap Masa Depan Bukan Malah sebaliknya. Kebijakan Pendidikan Yang diharapkan Diposkan oleh 'masyarakat Yang Beragam warna bahsa Dan agama Adalah kebijakan Sistem Pendidikan Nasional Yang Mampu menyentuh dimensi sosial, Ekonomi, dan Budaya, Bukan budaya politik Yang selama inisial Terjadi. [xiv]
Oleh karenanya Pendidikan Masa Depan Harus memiliki Kaitan Langsung DENGAN lowongan kerja ( man daya planing ) Astra Honda Motor sebagai Pengembangan strategi Dasar Yang Harus diperkaya Dan diorientasikan ditunjukan kepada Kebutuhan Dan Tuntutan Tenaga kerja di masa-masa Mendatang.
Mencari Google Artikel demikian " revolusi utama set "merupakan SEBUAH keharusan, JIKA pemerataan Pendidikan Bukan Hanya Sekedar" Wacana "Karena bangsa Indonesia Saat sekarang sedang Suami Menghadapi masalah gede hearts menyongsong komitmen dana Pendidikan Nasional sebagaimana Yang TELAH Menjadi amanat Konstitusi. Masalah gede Yang sedang dihadapi bangsa Indonesia Diposkan pãda Saat Suami Adalah: Pertama,
adanya Rencana Pemerintah Yang mantap berdasarkan Pemetaan masalah Pendidikan, Kedua, kesiapan Birokrasi Pemerintah Baik dipusat maupun di daerah adalah; Ketiga, Pelaksanaan wajib belajar di daerah adalah Serta Anggaran Dan Sumber Daya Manusia ( SDM) di daerah adalah; Keempat, sertifikasi Menuju profesionalisme Tenaga Pendidik; Dan Kelima, Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Yang Menjadi gurita kekuasaan. [xv]
Mencari Google Artikel demikian " set utama revolusi " Bisa Jadi sarana hearts Lengket pemerataan, KARENA Yang diharapkan Dari revolusi Suami Bagaimana Pemerintah Dituntut UNTUK DAPAT memberikan kelonggaran Birokrasi Pendidikan Yang selama menghegomoni kebijakan. Mencari Google Artikel demikian UU No 2 Tahun 1989 TIDAK Lagi berorientasi pãda kekuasaan Dan Produk Akhir, melainkan Pendidikan Hobi berorientasi ditunjukan kepada kepentingan Anak didik, Mutu, Pasar Dan Metodologi Pengembangan PEMIKIRAN ATAU Proses penemuan Baru, Dan Bukan Produk Akhir.
2.
Moratorium swastanisasi Pendidikan
Pãda dihadapkan bangsa Indonesia sedang Persoalan Yang Sangat krusial Dan multidimensi, Mulai dari Kehidupan berbangsa, bernegara, bermasyarakat Dan sedang mengalami Krisis Yang berkepanjangan. Reformasi Yang digulirkan melalui gerakkan mahasiswa di era 1998-an Hingga Saat Suami Belum Menuai hasil temuan TPU Yang diharapkan. Kemiskinan, Pengangguran, Dan mengejar ketertinggalan Baik Yang dilakukan Beroperasi individu maupun nama kelompok merupakan Pemandangan Sehari-hari bangsa Indonesia.
Pendidikan merupakan jalan Menuju Kemajuan Dan pencapaian Kesejahteraan Sosial Dan Ekonomi SEBUAH bangsa . Sedangkan Kegagalan Membangun Pendidikan akan melahirkan BERBAGAI masalah krusial seperti halnya : Pengangguran, kriminalitas, penyalahgunaan narkoba, Dan ketergantungan kesejahteraan Yang Menjadi under sosial politik Bagi Pemerintah.
Indonesia Adalah Negara Berkembang Yang Masih mengalami BERBAGAI Proses Pembangunan. D alam SEBUAH survai Mutu Pendidikan, Indonesia menempati Urutan SIBOR Dari Bawah di ANTARA 40 gatra lain. P emerataan Pendidikan, terutama di Daerah Tertinggal Belum tercapai, seperti DAPAT terlihat pãda Tahun 1999 Angka Partisipasi Murni (APM) Untuk Anak Usia SD mencapai 94,4%. Namun, APM UNTUK Usia SLTP Masih berkisar 54,8% dan 31,5% SLTA. Ketidakmerataan Suami umumnya Terjadi pãda Kelompok 'masyarakat Pedesaan Dan Kelompok Miskin. [xvi]
Data di differences menunjukkan Betapa para elit Penguasa negeri Suami Masih Melihat hal Sebelah Mata akan amanat Undang-Undang Dasar 1945 " Kemudian Dari pãda ITU UNTUK membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Yang Indonesia Dan Seluruh tumpah Darah Indonesia Dan UNTUK memajukan Kesejahteraan Umum, mencerdaskan Kehidupan Dan bangsa Ikut melaksanakan Ketertiban Dunia Yang Kemerdekaan berdasarkan, abadi Perdamaian Dan Keadilan sosial ... "BeGiTu JUGA DENGAN UUD 1945 Bab XIII TENTANG Pendidikan dan Kebudayaan Pasal 31 Ayat 1 Yang berbunyi" SETIAP Warga Negara berhak mendapat Pendidikan "
JIKA kitd Pembersih lihat dilapangan, Sampai Saat Suami Masih Banyak rakyat Indonesia Yang Belum mendapatkan haknya mengenyam bangku Pendidikan Dasar Pendidikan bahkan Apa Lagi Lengket Tinggi perguruan . Hal berbaring Pola pendidikan nasional di Negeri Suami dibangun di differences pilar ketidakdemokratisan Yang Sering memicu kecemburuan sosial. Misalnya sekolah "S" dikelompokkan Menjadi 3 Kelompok: Terdaftar, tidak diakui, Dan Disamakan DENGAN sekolah "N". Sekolah "N" dibiayai Diposkan Pemerintah, sedangkan sekolah "S" Diposkan oleh 'masyarakat Sendiri. Seiring DENGAN Gambaran perlakuan diskriminatif Yang, Maka Beroperasi psikologis terkesan bahwa " Pendidikan "Adalah Milik Pemerintah Dan Bukan Milik 'masyarakat. Semangat " kebatinan "ATAU" jiwa "Pendidikan TELAH tercerabut Dari" jiwa 'masyarakat ". [xvii]
JIKA i lustrasi Suami memberikan aksentuasi TENTANG Betapa Pembangunan Pendidikan Astra Honda Motor sebagai Upaya Pengembangan sumberdaya Manusia (SDM) Menjadi Semakin Penting hearts Pembangunan suatu bangsa , moratorium Maka swastanisasi Pendidikan merupakan jawaban Yang Harus kitd cermati Beroperasi seksama .
3. Pemerataan Kesejahteraan Tenaga Pendidik Dan
TIDAK ADA Pendidikan Yang BERMUTU Tanpa guru Yang BERMUTU. Kalau bangsa Indonesia Pendidikan serius Ingin melakukan Perbaikan hearts Bidang, Maka Perlu Segera melakukan Investasi gede-besaran hearts Upaya meningkatkan Mutu Tenaga Pendidik Dan kependidikan. Posisi guru hendaknya dikembalikan Astra Honda Motor sebagai Ujung tombal Dan Pelaku Utama hearts peningkatan Mutu Pendidikan, Bukan diperlakukan Astra Honda Motor sebagai " pelengkap Penderita ". Para guru hendaknya dibebaskan Dari Sistem Dan suasana birokratik Serta suasana feodalistik di Lembaga-Lembaga Dan dinas-dinas Pendidikan Yang DAPAT mengekang Kreativitas guru UNTUK mengeluarkan Potensi Yang Terbaik. Belakangan inisial Kesejahteraan guru merupakan issu gede melalui jalan sertifikasi, namun peningkatan Kesejahteraan guru hendak dijadikan Bagian Yang tak terpisahkan Dari peningkatan Mutu ITU Sendiri. [xviii]
JIKA guru dijadikan Astra Honda Motor sebagai garda Terdepan hearts memajukan Pendidikan bangsa, Maka akselerasi Penyebaran guru JUGA Bagian Yang tak terpisahkan hearts pemerataan Pendidikan. Fenomena Suami nampaknya Yang Belum Bisa terselesaikan walaupun UU TENTANG Otonomi Daerah TELAH dilahirkan. Pãda tataran wajib belajar 9 Tahun bangsa bangsa Indonesia dianggap Yang BERHASIL Dari Sisi kuantitas, HAL Suami Terbukti aksesibilitas Pendidikan TELAH Terjadi Dari Jakarta Sampai Papua.
Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia TIDAK Cukup DENGAN pembenahan dibidang Kurikulum Semata, melainkan JUGA Harus diikuti DENGAN peningkatan ditambah Kesejahteraan Serta Penyebaran Mutu guru to Seluruh Penjuru peloksok tanah air Indonesia. Tanpa Upaya peningkatan Mutu Dan Kesejahteraan guru Serta Penyebaran Yang dilakukan differences Dasar semangat Pembangunan Manusia Indonesia Yang BERMUTU, Maka semangat tersebut TIDAK akan membuahkan hasil temuan TPU DENGAN Yang diharapkan. Hal Serupa JUGA dijelaskan Diposkan Mantan Mendiknas Fuas Hasan, sebaik apapun Kurikulum Dan Sistem Pendidikan Yang ADA, Tanpa didukung Diposkan Mutu guru Yang memadai Dan memenuhi Syarat kependidikan, Maka Semuanya akan Menjadi sia-sia. [xix]
Guru Yang profesional akan memiliki Kompetensi keilmuan TPU DENGAN Bidang Yang ditekuninya , memiliki kemampuan berkomunikasi yang Baik DENGAN Anak didiknya, mempunyai jiwa kreatif Dan Produktif, mempunyai ETOS Kerja dan komitmen Yang Tinggi Terhadap profesinya, Dan Selalu melakukan Pengembangan Diri Beroperasi Terus menerus ( perbaikan terus-menerus ) , baik melalui organisasi serta Profesi, buku, internet, seminar, Dan Lain sebagainya. Mencari Google Artikel demikian, telkom guru Bukan Sekedar pengetahuan berbasis melainkan
berbasis kompetensi Yang Hobi menekankan pãda bawah penguasaan Beroperasi optimal KONSEP akan keilmuan Dan perekayasaan Yang berdasarkan Nilai-Nilai etika Dan moral. [xx]
KESIMPULAN
Letak penyusutan dan Indonesia Yang BeGiTu Luas merupakan shalat Satu kendala hearts pemerataan Pendidikan Bagi bangsa Indonesia. Oleh karenanya baik datang Dari para penentu kebijakan merupakan Bagian Yang tak terpisahkan Bagi tercapainya pemerataan Pendidikan. Di ANTARA ASPEK terpenting Bagaimana Pemerintah melakukan modernisas pãda Sistem Dan Jaringan informas menggunakan Teknologi Informasi Yang memadai. Luasnya Wilayah Kedaulatan Republik Indonesia Yang tersebar Dari Sabang Sampai DENGAN Meroke DENGAN Jangka Waktu Penduduk Yang BeGiTu Banyak akan DAPAT dipersatukan DENGAN Jaringan-Jaringan Teknologi Informasi.
Selain daripada ITU sebaran maupun pemerataan Pendidikan Yang merupakan amanat UUD 1945 Bisa dilaksanakan apabila ADA kemauan serius Dari Pemerintah UNTUK merubah
set utama Baik corak maupun warna Yang selama inisial Terjadi.
Pendidikan merupakan Investasi Jangka Panjang ( jangka panjang investasi ) Serta Menjadi garda Terdepan Bagi Pembangunan SEBUAH bangsa. Oleh karenanya UNTUK menghasilkan Mutu Pendidikan di Seluruh Penjuru peloksok tanah air Dibutuhkan keberanian daripada sticholders Pendidikan agar terjadinya transformasi Pendidik diseluruh Wilayah Kesatuan Republik Indonesia.
Mutu Pendidikan DENGAN guru profesional merupakan doa setali Mata Uang Yang TIDAK DAPAT dipisahkan, BeGiTu JUGA DENGAN kebijakan Pemerintah Yang Hobi menopang, mengokohkan, Memberdayakan Serta ditambah mensejahterakan guru Harus perioritas Menjadi sekala. Dengan kata berbaring Legislatif Dan Eksekutif hendaknya Duduk berdampingan hearts Rangka memperjuangka Aspirasi Warga sekolah melalui penyediaan Anggaran Pengembangan profesional para guru di masing-masing daerah adalah.
DAFTAR PUSTAKA
Alfin Toffler, 1973, Future Shock, London: Pan Book Ltd
Aninomus 2007, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: DEPDIKNAS Balai Pustaka
Bashori Muchsin & Abdul Wahid, 2009, Pendidikan Islam Kontemporer, Bandung: PT Refika Aditama
Dedi Mulyasana 2011, Pendidikan Bermutu Dan Berdaya Saing, Bandung: Rosdakarya
Driyakarya 2006, Pembersih lihat hearts Karya Lengkap Driyakarya
HAR Tilaar & Riyan Nugroho, 2008, Kebijakan Pendidikan: Pengantar UNTUK Memahami Kebijakan Pendidikan dan Kebijakan Pendidikan Astra Honda Motor sebagai Kebijakan Publik, Jakarta: Pustaka Pelajar
HAR Tilaar, 2006, Standarisasi Pendidikan Nasional: Suatu Tinjauan Kritis, Jakarta: Rineka Cipta
http://nevycantik.blogspot.com/2011/10/pemerataan-dan-kualitas-pendidikan-di.html,
Diakses, 03 Oktober 2012. PKL. 15:01
Ignas G Saksono, 2010, Tantangan Pendidikan Memecahkan Masalah Bangsa Tanggapan Terhadap Pembatalan UU BHP, Yogyakarta: Forkoma PMKRI
Indra Djati Sidi, 2001, Menuju Masyarakat Belajar: Menggagas Paradigma Baru Pendidikan, Jakarta: Paramadina
Kompas,
15 April 2004
Kunandar, 2007, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, Jakarta: Rajawali Pers
Mastuhu, 2003, Menata Ulang Sistem Pendidikan Nasional hearts Abad 21, Yogyakarta: Syafira Insani Pers
Sanusi Uwes, 2010, KEPEMIMPINAN Islam hearts Pendidikan, Yogyakarta, Deepublish
UUSPN Nomor 2 Tahun 1989.
Wahjoetomo, 1993, Beberapa Pokok Pikiran TENTANG Penatalaksanaan Pendidikan Astra Honda Motor sebagai Jawaban differences Isu: deregulasi Pendidikan, Jakarta: Gramedia Widiasarana
Yoyon Bahtiar Irianto, 2011, Kebijakan Pembaruan Pendidikan, KONSEP, Teori, Dan Model, Jakarta: Rajawali Pers
[I] Penulis Adalah Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Dan Keguruan "SMH" Banten.
[Ii] Wahjoetomo, Beberapa Pokok Pikiran TENTANG Penatalaksanaan Pendidikan Astra Honda Motor sebagai Jawaban differences Isu: deregulasi Pendidikan, (Jakarta: Gramedia Widiasarana, 1993), h. 7
[Iii] HAR Tilaar & Riyan Nugroho, Kebijakan Pendidikan: Pengantar UNTUK Memahami Kebijakan Pendidikan dan Kebijakan Pendidikan Astra Honda Motor sebagai Kebijakan Publik, (Jakarta: Pustaka Pelajar, 2008), h. 1-3
[Iv] Driyakarya, Pembersih lihat hearts Karya Lengkap Driyakarya 2006, h. 269-418.
[V] Bashori Muchsin & Abdul Wahid, Pendidikan Islam Kontemporer, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), h. 61
[Vi] Indra Djati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar: Menggagas Paradigma Baru Pendidikan, (Jakarta: Paramadina, 2001), h. 4
[Vii] Sanusi Uwes, KEPEMIMPINAN Islam hearts Pendidikan, (Yogyakarta, Deepublish, 2010), h. 126
[Viii] Alfin Toffler, Future Shock, (London: Pan Book Ltd, 1973), h. 22
[Ix] Aninomus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: DEPDIKNAS Balai Pustaka, 2007), h. 1089
[X] Dedi Mulyasana, Pendidikan Bermutu Dan Berdaya Saing, (Bandung: Rosdakarya, 2011), h. 120
[Xi] Pembersih lihat UUSPN Nomor 2 Tahun 1989.
[Xii] Dedi Mulyasana, Op. Cit., H.3
[Xiii] Yoyon Bahtiar Irianto, Kebijakan Pembaruan Pendidikan, KONSEP, Teori, Dan Model, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 11
[Xiv] Yoyon Bahtiar Irianto, Ibid,
h. 12
[Xv] HAR Tilaar, Standarisasi Pendidikan Nasional: Suatu Tinjauan Kritis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 156-157
[Xvi] http://nevycantik.blogspot.com/2011/10/pemerataan-dan-kualitas-pendidikan-di.html,
Diakses, 03 Oktober 2012. PKL. 15:01
[Xvii] Mastuhu, Menata Ulang Sistem Pendidikan Nasional hearts Abad 21, (Yogyakarta: Syafira Insani Press, 2003), h. 32-33
[Xviii] Ignas G Saksono, Tantangan Pendidikan Memecahkan Masalah Bangsa Tanggapan Terhadap Pembatalan UU BHP, (Yogyakarta: Forkoma PMKRI, 2010), h. 91-92
[Xix] Kompas, 15 April 2004
[Xx] Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2007), h. 50
0 comments:
Post a Comment